NAMA : ARDHIYAN DWI SAPUTRA
NPM : 21112040
KELAS : 3KB03
1. Pengertian
penalaran
Penalaran adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatanindera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk
proposisi – proposisi yang
sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,
orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan
dasar penyimpulan disebut dengan
premis (antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengan
konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut
konsekuensi.
2. Pengertian Deduksi
Deduksi adalah suatu metode yang
menyimpulkan bahwa data-data empiric diolah lebih lanjut dalam suatu system
pernyataan yang runtut. Hal-hal yang harus ada dalam metode deduktif adalah
adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri. Ada
penyelidikan bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut
mempunyai sifat empiris atau ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain
dan ada pengujian teori dengan jalan menerapkan secara empiris
kesimpulan-kesimpulan yang bias ditarik dari teori tersebut.
Popper tidak pernah menganggap bahwa kita dapat membuktikan kebenaran-kebenaran
teori dari kebenaran pernyataan-pernyataan yang bersifat tunggal. Tidak pernah
ia menganggap bahwa berkat kesimpulan-kesimpulan yang telah diverifikasikan,
teori-teori dapat dikukuhkan sebagai benar atau bahkan hanya mungkin benar,
contoh : jika penawaan besar, harga akan turun, karena penawaran beras besar,
maka harga beras akan turun.
Contoh secara ilmiah:
Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah suatu
penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah
diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan
baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori,
hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata
lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan
teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan.
Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan
kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Penalaran deduktif juga seperti menarik kesimpulan khusus dari premis yang
lebih umum. jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan
hasil kesimpulannya benar. jika penalaran induktif erat kaitannya dengan
statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika
logika dan teori himpunan dan bilangan.
Ide pokok terlatak di akhir paragraf,dan kalimat penjelas
berada pada bagian awal paragraph
Contoh Paragraf Deduktif :
Paragraf Deduktif: Merupakan paragraf yang letak
kalimat utamanya berada di awal kalimat.
Contoh:
- Beberapa hasil
penelitian menunjukkan bahwa teh mempunyai banyak manfaat. Mengonsumsi teh
secara teratur dapat mencegah kanker meskipun tidak terlalu besar. Teh juga
menguatkan tulang dan mencegah pertumbuhan plak di permukaan gigi sehingga
mencegah gigi berlubang. Tidak hanya memenuhi kebutuhan cairan tubuh seperti
air putih, teh juga dapat melawan penyakit jantung.
- Setiap orang
dilahirkan dan di besarkan di dalam lingkungan keluarga. Tak seorangpun yang
tidak mengalami kehidupan di dalam keluarga. Pemeliharaan dan pembinaan
seseorang anak adalah perwujudan cinta kasih kepada orang tua. Secara alamiah
orang tua mempunyai rasa cinta kepada anak. Bagaimanapun keadaannya orang tua
tetap akan memelihara dengan penuh kasih sayang terhadap anaknya.
3. Pengertian Induksi
Induksi adalah imbasan atau
influensi, atau sesuatu yang menyebabkan. Induksi merupakan pengaruh benda yang
bermuatan listrik atau magnet, sehingga benda lain yang semula netral dapat
bersifat listrik atau magnet. Bila sepotong besi lunak atau bida besi itu masih
berada di dalam medan magnet, maka akan menjadi bersifat magnet. Ujung besi
yang dekat dengan salah satu kutub magnet memiliki kutub yang berlawanan dengan
kutub magnet itu. Peristiwa besi menjadi magnet disebut dengan induksi. Bahasa
inggris untuk induksi ini adalah induced.
Contoh secara ilmiah:
Pendekatan induksi menekanan pada pengamatan dahulu, lalu
menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut
sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum (going
from specific to the general).
Metode induksi ini banyak digunakan oleh ilmu pengetahaun, utamanya ilmu
pengetahuan alam, yang dijalankan dengan cara observasi dan eksperimentasi.
Jadi metode ini berdasarkan kepada fakta – fakta yang dapat diuji kebenaran.
Berikut contoh penggunaan metode induktif berikut:
Mangga manalagi yang masih muda masam rasanya.
Mangga harum manis yang masih muda masam rasanya.
Mangga kopyor yang masih muda masam rasanya.
Mangga …. yang masih muda masam rasanya.
————————————————————————
Jadi, semua mangga yang masih muda masam rasanya.
Kesimpulan di atas bernilai benar karena sampai saat ini
belum ada mangga yang masih muda yang tidak masam rasanya. Pernyataan itu akan
bernilai salah jika sudah ada ilmuwan yang menghasilkan mangga yang tidak masam
rasanya meskipun masih muda. Dengan demikian, hasil yang didapat dari induksi
tersebut masih berpeluang untuk menjadi salah.
Penalaran Induktif
Penalaran Induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal
dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran
induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan
dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup
mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik
generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan
persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala
merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan
generalisasi.
Dengan kata lain penalaran induktif adalah penalaran yang mengambil
contoh-contoh khusus yang khas untuk kemudian diambil kesimpulan yang lebih
umum. penalaran ini memudahkan untuk memetakan suatu masalah sehingga dapat
dipakai dalam masalah lain yang serupa. catatan bagaimana penalaran induktif
ini bekerja adalah, meski premis-premis yang diangkat benar dan cara penarikan
kesimpulannya sah, kesimpulannya belum tentu benar. tapi kesimpulan tersebut
mempunyai peluang untukbenar.
Ciri-ciri Paragraf Induktif :
- Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa
khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraph
- Menemukan Kalimat Utama, Gagasan Utama, Kalimat
Penjelas
- Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir
paragraph
- Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama
- Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni
yang mengungkapkan peristiwa peristiwa khususKalimat penjelas merupakan kalimat
yang mendukung gagasan utama
Contoh Paragraf Induktif:
Paragraf Induktif: Merupakan paragraf yang letak kalimat
utamanya berada di akhir kalimat.
Contoh:
- Tindakan
juara dunia tinju kelas beral sejati, Mike Tyson dari AS dengan rekan
senegaranya, Evander HolyJied, 28 Juli di Las Vegas AS mengundang kebencian. Di
Inggris perbuatan Tyson tersebut bahkan dipakai tameng untuk mencabut
eksistensi olahraga yang menggunakan sarung tinju itu. Kini di Amerika,
kekhawatiran akan keselamatan petinju kelihatan mulai goyah.
- Setelah
diadakan peninjauan ke Desa Setia mekar Bekasi, diketahui persentase penggunaan
listrik di RW 04 desa tersebut sebanyak 90%. Rumah penduduk yang telah
menggunakan listrik, di RW 05 sebanyak 95%, RW 06 sebanyak 100%, dan RW 07
sebanyak 85%. Boleh dikatakan, di Desa Setia mekar 92% rumah penduduk
sudah menggunakan listrik.
SUMBER :
http://orangstres76.wordpress.com/2012/03/18/penalaran-induksi-dan-deduksi/
http://aitariwijaya.blogspot.com/2012/04/paragraf-deduksi-dan-induksi.html