Manusia dan Penderitaan
Manusia memiliki dua sisi dalam hidupnya, yaitu ada sisi bahagia dan sisi penderitaan. Ada kalanya manusia mengalami kebahagiaan, namun kehidupan manusia itu sendiri kurang lengkap tanpa adanya penderitaan. Karena jika hanya ada kebahagiaan manusia tidak akan pernah bersyukur kepada Allah SWT yang telah menciptakannya. Allah SWT memberikan penderitaan kepada umatnya bukan untuk menyengsarakan hidupnya, hanya saja agar umatnya tidak berpaling dari-Nya. Karena itu disamping adanya rasa kebahagiaan juga ada sisi berlawanan yaitu penderitaan.
Penderitaan berasal dari kata derita yang artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Intensitas penderitaan masing-masing orang berbeda. Namun penderitaan akan di alami oleh semua orang, karena sudah menjadi "resiko" hidup. Penyebab penderitaan juga macam-macam. Ia datang kepada kita dalam bentuk sakit, gagal dalam usaha, diperlakukan secara tidak adil, mengalami duka cita karena kematian orang yang kita kasihi, musibah seperti bencana alam. Singkatnya ada banyak penyebab penderitaan. Apa pun penyebabnya, penderitaan selalu ada.
Mengangkat dari kisah kehidupan nyata yang dialami oleh Gitta Sessa Wanda Cantika (Keke) dalam judul bukunya "Surat Kecil Untuk Tuhan". Gadis berusia 13 tahun yang harus mengalami penderitaan berat dalam hidupnya, yaitu terkena penyakit kanker jaringan lunak atau Rabdomiosarkoma dan ia menjadi orang pertama di Indonesia yang mengalami penyakit itu. Para dokter dan ahli medis pun tidak mampu menyembuhkan kanker ganas itu. Kanker yang hanya sebesar kuku jari itu menyerang bagian pelipis mata dan membuat sebagian wajah Keke bengkak sebesar bola tenis, mata Keke buta dan kehilangan pernafasan hidung sebelah kiri. Penyakit itu telah membuat Keke kehilangan masa remaja nya serta cita-citanya untuk menjadi penyanyi dan model. Meskipun Keke sempat sembuh dari penyakit itu dan ia masih bisa mengikuti ujain sekolah, namun kanker ganas itu menyerang Keke lagi. Meskipun penderitaan yang dialami nya sangatlah berat gadis ini masih tetap bersyukur karena selalu ada orang-orang terkasih disampingnya yang memberikan semangat sampai akhir hidupnya. Ia tidak pernah menyesali apa yang telah Allah berikan kepadanya. Ia masih bisa bersyukur karena Allah masih mengijinkan ia mengikuti ujian sekolah dan berkumpul dengan keluarga walaupun hanya sesaat.
Melihat kisah penderitaan Keke, manusia memang tidak terlepas dari sisi penderitaan. Allah menginginkan kita mengintropeksi diri kita, jangan pernah sesali apa yang terjadi. Bersyukurlah dalam keadaan apapun.
Sobat.. bila ada tawa di dunia ini, maka akan ada tangis disampingnya - Surat Kecil Untuk Tuhan
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar